Senin, 12 Oktober 2015

(BAB I) Autobiografi

Waktu itu di Jakarta, 20 Febuari 1995, hari Senin. Hari dimana ibu saya dihilangkan dari semua dosanya, hari dimana bapak saya meneteskan air mata bahagianya karna buah cintanya yang pertama telah lahir kedunia. Faishal Lathif, itu nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya, Bapak Djasiman dan Ibu Mulyatini dan hingga saat ini saya belum pernah berganti nama sekalipun. Saya tinggal dan dibesarkan di kota hujan, Bogor, bersama satu satunya adik laki-laki saya benama M. Hafiz Ramadhan yang usianya hanya berbeda 4 tahun lebih muda daripada saya. Ayah saya adalah seorang teknisi di perusahaan swasta di daerah Bekasi, dan ibu saya seorang ibu rumah tangga yang sangat luar biasa.
Saya sangat yakin bahwa kedua orang tua saya adalah orang yang hebat, berkat didikan serta kasih sayangnya, diumur 4 tahun saya sudah bisa membaca dan memasuki sekolah Taman Kanak-kanak, setahun lebih muda dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Setahun menjalani pendidikan di TK Nurul Bahri, saya melanjutkan ketinggat Sekolah Dasar, SDN Tlajung Udik 02. Selama 6 tahun saya bersekolah di SD, prestasi saya cukup baik, terbukti dengan saya sempat mendapatkan rangking, tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri.
Saat ini saya sedang menempuh pendidikan Strata1 di salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Depok, Universitas Gunadarma. Teknik mesin, jurusan yang menurut saya paling cocok, karna selain tidak banyak materi yang perlu dihafal, teknik mesin umumnya banyak dibutuhkan pada kehidupan sehari-hari. Tidak banyak kegiatan yang saya lakukan dibangku perkuliahan ini, karna saya hanya ingin fokus kuliah, cepat lulus lalu bekerja.
Berbeda ketika saya berada di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan. Saat saya berada dibangku SMP, saya sempat mengikuti ekstrakulikuler Palang Merah Remaja, salah satu ekskul wajib yang ada di SMP Negeri 1 Cileungsi. Selain PMR saya  juga sempat mengikuti team atletik, salah satu kegiatan dibidang keolahragaan. Setelah 3 tahun menjalani pendidikan di SMP, saya melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, di SMK 1 Al-Hadiid di daerah Cileungsi, Bogor, yang sebenarnya bukan sekolahan impian saya. Saya bercita-cita memasuki SMK Negeri unggulan di daerah Jakarta, namun cita-cita hanyalah cita-cita, karna ada kendala kekurangan dalam persyaratan saat pendaftaran akhirnya saya tidak bisa memasuki sekolah impian saya tersebut .
Masa-masa SMK memanglah  menjadi masa-masa yang paling indah. Begitulah kebanyakan orang berkata apabila ia sedang mengenang masa sekolahnya, terlebih lagi di masa SMK. Saya juga tidak dapat memungkiri itu karena memang saya rasakan sendiri, selain sensasi indah, banyak juga pengalaman dan pelajaran yang bisa didapat. Salah satunya di organsasi yang saya ikuti di lingkungan rumah, Karang Taruna. Singkat cerita pertama kali saya mengikuti rapat organisasi Kartun RW 27 saya langsung dipilih sebagai sekretaris Kartun RW 27, dan Untuk pertama kalinya di Kartun saya di beri tanggung jawab untuk menjadi koordinator lomba futsal dalam acara 17 Agustus. Belum ada pengalaman apapun, Hanya berbekal nekat dan semangat dari teman-teman saya sehingga saya yakin untuk menjadi penanggung jawabnya, walaupun masih ada sedikit  kendala disana-sini. Di Karang taruna saya mulai belajar mengenai organisasi sosial, karena organisasi sosial sangat berbeda dengan organisasi yang ada di sekolah, seperti Osis, PMR dan sebagainya.
“Music Is My Life”, jika kalian pernah mendengar pribahasa itu dan menyetujuinya, saya  pun begitu, saya suka menyanyi, meskipun saya tidak ingin menjadi penyanyi, hanya saja rasanya jika tidak mendengarkan musik sehari saja ada sesuatu yang kurang. Kalian tidak setuju? Tak apa, saya tidak peduli, setiap orang berhak atas pendapatnya masing masing, bukan?. Selain itu saya juga suka hal yang menantang,  berpetualang ke tempat baru, ke gunung, pantai, air terjun, apapun, saya suka jalan jalan, kecuali jalan jalan di mall, mall? Ahh rasanya setiap laki-laki pasti mengetahui alasannya. Menurut saya jalan-jalan bukanlah sekedar pergi kesuatu tempat, lebih dari itu, ia melibatkan kebutuhan kesehatan rohaniah dan tentu kepuasan diri. Rasanya bisa merefresh fikiran dan sekedar untuk menghilangkan penat setelah beraktifitas dalam seminggu penuh. Meskipun begitu, jika disuruh memilih, saya lebih suka menikmati liburan bersama keluarga dirumah, berkumpul, mengobrol, karena menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga adalah sesuatu yang tidak bisa di beli oleh apapun.
Selain itu, saya suka berolah raga, futsal, bersepeda, berenang, dan masih banyak lagi, tentu impian setiap orang adalah mempunyai tubuh yang ideal, sayapun begitu, hanya saja bukan suatu obsesi untuk menjadi ideal, sehat lebih penting. Dulu saya gemar membaca, komik, fiksi, dan buku cerita lainnya, tapi entahlah sekarang hobi itu juga sudah hilang dimakan zaman. Entah apa yang membuat saya sendiri melupakan hobi membaca ini, terkadang sudah sibuk dengan segala tugas, sehingga hobi yang satu ini saya lupakan. Oke saya tau ini hal yang buruk. Berpindah dari hobi membaca, hobi saya saat ini adalah, Tidur. Saya bisa terlelap dalam hitungan detik, jika sudah melihat kasur, bantal, dan guling saya bisa langsung tertidur pulas. Dan sampai saat ini belum ada orang yang bisa membangunkan saya dengan cepat, termasuk ibu saya. Maafkan saya, Bu.
Oke kita lanjut Berbicara soal sifat, tidak banyak yang bisa saya paparkan, karna menilai diri sungguh sangat sulit dibandingan harus menilai orang lain. Oaring-orang bilang saya termasuk pribadi yang tertutup dan tidak banyak bicara, saya lebih senang mendengarkan cerita orang lain. Saya pendengar yang cukup baik, terbukti banyak teman-teman yang datang kepada saya hanya untuk curhat atau sekedar bercerita. Saya terkesan pemalu dan lebih cuek bila baru mengenal seseorang, namun itu  hanyalah gambaran sementara, setelah jauh mengenal saya, pasti semua hal yang dikatakan tersebut akan berbanding terbalik, karna pada dasarnya saya adalah orang yang cukup mudah untuk beradaptasi di tempat yang baru.
Salah satu sifat buruk saya adalah cepat bosan, saya tidak suka berdiam diri ditempat dan tidak melakukan aktifitas apapun, menurut saya sesuatu yang baru itu selalu menyenangkan, entah teman baru, lingkungan baru, apapun. Meskipun begitu, saya cenderung pribadi yang agak tertutup, saya hanya bercerita pada teman-teman terdekat dan yang menurut saya bisa dipercaya, dan yang pasti nyaman, itupun jika saya mau. Oke bisa kita simpulkan bersama sama bahwa saya adalah orang yang moody.
Terlepas dari itu semua, saya cukup bahagia dengan kehidupan yang saya miliki sekarang., dikelilingi oleh orang orang yang saya sayangi dan menyayangi saya. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada masalah yang belum bisa saya selesaikan. Karena hidup harus sesederhana mungkin, dan saya selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang pemaaf, karna sungguh memendam amarah itu sangat mengganjal. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, maka dari itu wajar jika seseorang melakukan suatu kesalahan.
       Entahlah saya bingung harus bercerita apalagi, mendeskripsikan diri sendiri sungguh bukan keahlian saya. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri saya, dan tidak menjadikan kekurangan yang ada dalam diri saya sebagai suatu halangan untuk bisa lebih baik. Tetap terus berdoa dan berusaha agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan seimbang. Karena hanya doa yang dapat merubah takdir. Sebaik-baiknya Rencana yang telah kita buat, Rencana Tuhan Yang Maha Esa tetaplah yang paling terbaik.

   Faishal Lathif                                                                         Agus Sofwan
     (Penulis)                                                                (Dosen Mata Kuliah Etika Profesi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar